Bukan Cuma Tom Yam, Lima Makanan Thailand ini Juga Ada di Aceh
Awal
November lalu, saya bareng keenam teman backpaker lainnya pergi nge-trip kelima negara. Rencana ini sudah terjadwal sejak Agustus lalu. Untuk
mengumpulkan budget, sejak hari pertama booking
tiket pesawat sampai dua hari sebelum keberangkatan, kita semangat ngos-ngosan
kumpulin rupiah demi biaya perjalanan selama di sana. Trip kali ini bisa
dikatakan modal nekad cewek-cewek manjah
yang biasanya menghabiskan waktu di kampus, terkecuali saya.
Dua
hari sebelum keberangkatan, budget sudah terkumpul. Sejauh ini jangkauan kita
masih Asia, Thailand salah satunya. Negara Asia ini selalu asik buat dijadikan
tempat trip, meskipun ini pengalaman nekad pertama saya, tetapi menurut cerita
si teman, katanya ke Asia masih aman dengan tempat wisata yang cukup menawan.
Thailand adalah bagian Asia yang paling ingin
saya kunjungi. Angan-angan sudah terpikir sejak pertama kuliah. Hmm, sangking
besarnya ingin itu, kita sering menghabiskan jam kosong kuliah dengan membabat
abis film horornya Thailand sambil buka tutup mata. Horornya Thailand lebih
ekspektasi dibandingkan horor lainnya. Ghost Mother, The Eye, Shutter yaitu
beberapa yang pernah kita tonton diselah-selah Ujian final di Kampus.
Persiapan
untuk trip ke Thailand dan beberapa negara lainnya sudah beneran matang. Kendala
saya saat ke daerah lain itu biasanya di makanan. Sejauh ini lidah dan perut
hanya mampu menelan makanan tradisional Indonesia, selain itu siap-siap
langsung diare.
Kenapa
menu Thailand satu ini mampu tertelan dan aman-aman saja? jawabannya karena
takdir, haha. Pengolahan beberapa makanan Thailand ini secara umum mirip dengan
makanan Indonesia sehari-hari. Seperti Tom Yam yang sering menjadi andalan
sejak dulu, ditambah lagi di hotel-hotel megah di Banda Aceh selalu
menjadikan Tom Yam sebagai menu yang
selalu ada. Untuk makanan spesifik
Thailand, di Banda Aceh terdapat dua tempat makan makanan khas Thailand yang
selalu menjadi tujuan nangkringan saya, yaitu Musleni Tomyan dan BBC Cafe.
Dalam
satu minggu saya bisa menghabiskan empat sampai lima hari dari pagi hingga
petang cuma buat nangkring wi-fi di BBC Cafe. Resto plus Cafe ini menyediakan
sejumlah makanan khas Thailand, diantaranya Tom Yam (Tom Yam ayam, udang, dan
cumi-cumi), Nasi Goreng Pattaya dari harga biasa sampai istimewa, Mie goreng
Thai, Mie Tom Yam, pokoknya semua khas Thailand lengkap di sini. Untuk harganya
pun terjangkau ukuran kantong mahasiswa, yaitu berkisar antara Rp.10.000 sampai
Rp. 25.000,-
Bagi
wisatawan asal Thailand atau kamu yang suka menu olahan khas Thailand, silahkan
berkunjung ke dua tempat ini di Banda Aceh. Makanan terfavorit diantara paling
favorit saya itu adalah nasi goreng pattaya. Harga murah dan lezatnya pas
dirasa lidah.
Sejauh
ini saya belum pernah mencoba makanan khas Thailand buatan orang Thailand
tulen. Untuk rasanya apakah sama seperti masakan thailand di Aceh atau yang di
sana lebih lezat? Baiklah ini menu makanan khas Thailand yang paling diburu
pembeli selain Tom Yam dan sangat terkenal di Aceh.
Nasi Goreng Pattaya
Berdasarkan
sejarah yang saya baca, konon katanya nasi goreng pattaya ini berasal dari
Thailand dan Malaysia, perbedaannya terdapat dicara pengolahan. Kalau yang
buatan Malaysia saya belum pernah coba, karena nasi goreng pattaya Thailand
sudah terlanjur melekat dilidah. Sudah tidak bisa move on lagi kalau kata anak
kekinian.
Selama nangkring di cafe ini, cuma ada dua menu yang selalu saya pesan, nasi goreng pattaya atau mie goreng thailand. Nasi goreng pattaya juga tersaji dalam sajian istimewa, nikmatnya double karena adanya penambahan seafood yang lebih banyak. Pattaya paling nikmat dimakan saat masih panas, kelezatan seafood, telur, sayur akan lebih terasa. Yang belum pernah coba, silahkan dicoba dan dijamin akan ketagihan.
Nasi Goreng Thai
Nasi
goreng Thai secara keseluruhan hampir sama dengan nasi goreng pattaya.
Perbedaannya hanya terletak pada bungkusan telur. Penyajiannya pun bisa dipesan
dalam bentuk biasa yakni harga Rp. 10.000,’ atau level istimewa. Semuanya tergantung
selera dan budget kawan-kawan, sih.
Mie Goreng Thai
Di
tempat saya paling terkenal itu mie Aceh. Terkenalnya hingga ke seluruh
nusantara. Untuk penyajian mie Aceh dan mie goreng Thai tidaklah terlalu berbeda.
Keduanya sama-sama menggunakan
mie yang dibuat dari tepung terigu dan dapat disajikan dalam bentuk goreng,
tumis, atau berkuah. Satu lagi kenikmatannya terletak pada rasa bumbu yang
cukup kuat dan kental. Rasanya berbeda dari mie biasa, satu sendok saja dilahap
saya sudah menemukan rasa manis, pedas, dan kekhasan bumbu lainnya.
Bihun Siram Tom Yam
Secara
umum pengolahan bihun ini tergolong mudah, keunikannya yakni terletak di Tom
Yam. Kuliner Thailand ini cukup nikmat dimakan sebagai pengganti makanan pokok
atau selingan. Bihun dapat disajikan tergantung selera masing-masing. Saya pernah
mencoba menu satu ini dan rasa Tom Yam cukup kental dan nikmat.
Panang dan Massaman Curry Khas
Thailand
Curry adalah masakan kari
yang berasal dari Thailand. Proses pengolahan panang curry dan massaman curry
sebenarnya hampir sama, panang curry bagian pokoknya adalah udang, sedangkan
massaman berupa daging. Selebihnya bumbu dan pengolahannya hampir sama yaitu
memadukanantara santan kelapa, bumbu rempah-rempah dan penyedap. Resto makanan
khas Thailand di Banda Aceh sudah menyediakan menu ini. Nah, kalau mau diolah
sendiri juga bisa, mudah caranya.
Inilah kelima menu berat makanan khas Thailand yang
dapat dinikmati di Resto maupun Cafe Thailand di Banda Aceh. Sekali lagi,
harganya murah dan halal terjamin. Teman-teman kalau tidak punya patner makan, silahkan hubungi saya. Siap
diantar dan ditemani asal dibayarin makan semampunya, haha...
Balik
lagi ke cerita backpacker. Satu hari
sebelum keberangkatan, saya terpaksa harus menunda perjalanan ke Thailand. Alhasil
cuma sempat dua negara saja karena harus kembali segera ke tanah air. Sedangkan
kelima backpacker lainnya tetap melanjutkan perjalanan, dan itu membuat hati saya
tergores bersayat-sayat melinangkan air mata. Harus menahan impian demi sesuatu
yang tidak dapat dihindari, andaikan dalam kesempatan ini saya bisa
mewujudkanya kembali, Aamiin.
Selamat
menikmati pecinta makanan khas Thailand, yang belum pernah silahkan dicoba!.
Wah...Terimakasih atas infonya, Tina. Ntar mau cobain semuanya, dah. Hihi.
BalasHapushaha, silahkan kak Nurhasanah.
Hapussama-sama
Wah...Terimakasih atas infonya, Tina. Ntar mau cobain semuanya, dah. Hihi.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAceh memang kaya akan kuliner, wajar sekali jika berhasil memenangkan anugerah World Halal Islamic Destination. Insya Allah, mereka yang hadir di Aceh takkan pernah menyesal. Thank you ka Tyna, udah berbagi tulisan ini.
BalasHapussama-sama aula. di Aceh ada semuanya.. hehe
Hapusmakasih mbak Tina informasinya mengenai asal muasal nasi goreng fattaya,. aku suka banget nasi goreng fattaya.
BalasHapushaha... ketagihan yak. kalo mau makan lagi, ajak-ajak yak..
Hapusmaulaah..
BalasHapusnice info min.
sama-sama...
Hapusyok ke Aceh
nice info min
BalasHapussama-sama ana rembulan
HapusWaaah, Banda Aceh dah go-Thai ya. Mmm, semoga Tina juga bisa go-Thai. :D
BalasHapusAamiin...
BalasHapusHaha, semoga ya. Ntar kita go Thai yang di aceh dulu yok
BBC Cafe di mana ya kak Tina?
BalasHapus