coretan seniman (FLP MENGGUNCANG RAMADHAN)
ACTION....... Ilmu
perlu di ikat agar tidak berlarian kesana kemari, cara mengikat ilmu yang
paling tepat adalah dengan menuliskannya. Dalam sore yang cemerlang dan
bergetar-getar ini, nyawaku sebagai calon penulis best seller kembali ke alam. Haha…
Indahnya
ramadhan harum mewangi mengguncang sukma. Harumnya ramadhan melayang-layang di atmosfer
hati. Ramadhan penuh berkah, tiga
kalimat itu sudah tak asing lagi, bahkan dimana-mana. Di balik kerikilpun ada.
Ramadhan
pertama
Makan sahur, shalat
subuh, tilawah, kuliah, belajar, shalat zuhur, tilawah lagi, kuliah lagi,
rumcay, pulang, shalat asar, masak, buka puasa, shalat magrib, taraweh, tidur. Menyenangkan
bukan? Melewati jam demi jam dengan kegiatan positif. Mencari Ridha Ilahi demi
menambah pahala di bulan suci putih bersih selembut sutra ini.
Puasa penuh target,
itulah slogan hidupku selama ramadhan. Musafir di tengah badai. Tetap kokoh
walaupun tertimpa larva gunung berapi. Tetap teguh walaupun hujan asam
mengguyur keringat. Tetap semangat walaupun es batu telah mencair. Pastinya tetap
tersenyum walaupun langkah tidak ada
yang menghentikan. FLP Menguncang Ramadhan
Ramadhan
kedua
Perbedaan itu sungguh
menyenangkan. Two juz one day. Hari kedua mengalami peningkatan 5%. No…Problem.
Merangkah dahulu loncat-loncat kemudian. Membahananya ramadhan belum lengkap
tanpa kehadiran orang tua dan keluarga. Ramadhan kesepian, nasib anak kos demi
meraih masa depan yang cemerlang.
Ramadhan
ketiga
Kadar iman menurut,
kelelahan yang berkepanjangan akibatnya. Iman membutuhkan asupan gizi sehat dan
seimbang. Dampaknya keseluruh tubuh, darah mulai tercemar, pikiran terpolusi.
Hanya ada satu solusi, tilawah
hingga titik penghabisan. Karna dengan tilawah hati menjadi sejuk, darah
kembali bersih, dan pikiran bebas polusi. Keajaiban tilawah sungguh
menakjubkan. yang belum merasakan dahsyatnya tilawah, mari dicoba.
Ramadhan
Keempat dan kelima
Statusku sebagai calon
penulis best seller kembali
menggonggong tangan untuk segera menyelesaikan beberapa visi misi ramadhan. Setetes
tinta untuk sebuah coretan yang tak seberapa ini. Tulisan ini sebagai pelantara
untuk ucapan salam rindu, salam sayang, dan salam cinta untuk sepasang kekasih
nan-jauh disana. Mama dan ayah. Begini rasanya ramadhan jauh darinya. Melewati hari-hari
dengan sabar karna kekuatan dari mereka.
The power of the dream,
aku percaya dengan kata-kata itu. Karena Ridha-Nya dan ridha orang tua. Karna aku
punya sengenggam mimpi untuk kebahagiannya. Kalau bukan aku, siapa lagi?...
Nantikanku di batas waktu.
Ttd,
Tyna Amris
calon penulis best seller, amin.
Waaaah....asik..dari ramadhan pertama sampai kelima ada catatannya :)
BalasHapusIni contekan dari diary pribadi ya? haha
BalasHapushahha... iya kak ki2 :)
BalasHapushahha.... si Aslan ad2 aja....
ne baru pertama x tulis tntg ramadhan... lgsung di blog